Model kepemimpinan Bupati Bulungan Kalimantan Utara
H. Sudjati, S. H. Lahir di Semarang, 13 maret
1954, umur 66 Tahun) adalah Bupati kabupaten Bulungan yang menjabat pada
periode 2016 hingga 2021. Sudjati menggantikan bupati sebelumnya yaitu Budiman Arifin.
Setelah terpilih dalam Pilkada Bulungan 2015, Dan sudjati berpasangan dengan
wakil bupati Ingkong Ala. INGKONG ALA, SE, Msi lahir di Bulungan, 17 Nonember
1966, umur 49 Tahun).
Kabupaten
ini sebelumnya merupakan wilayah Provinsi Kalimantan Timur Sejak
tahun 1999 kabupaten ini telah dimekarkan menjadi tiga kabupaten dan
satu kota masing-masing Kabupaten Bulungan, Kabupaten
Malinau, Kabupaten Nunukan dan Kota Tarakan. Pada tahun 2013,
keempat wilayah otonom tersebut beserta Kabupaten Tana Tidung memisahkan
diri dari Kalimantan Timur dan menjadi wilayah provinsi baru Kalimantan
Utara.
Kepemimpinan merupakan proses dalam memengaruhi, memotivasi,
dan membuat orang lain untuk berkontribusi terhadap kesuksesan dan efektivitas
suatu organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuan-tujuannya, seorang
pemimpin juga harus bisa membuat anggota dan organisasinya bekerjasama dengan
baik yaitu salah satunya dengan cara mengajak bawahannya selalu berdiskusi
dalam melakukan sesuatu.
Bupati Bulungan H. Sudjati dan wakilnya,
Ingkong Ala semasa kampanye tahun lalu, dalam visi misinya Menjadikan Bulungan
Pusat Pangan Berbasis Industri .Setelah setahun menerima amanah untuk memimpin
kabupaten tertua di Kalimantan Utara (Kaltara) ini. Terhitung sejak keduanya
secara resmi dilantik oleh Gubernur Irianto Lambrie pada 17 Februari
lalu.Setahun selama menjabat. Belum banyak yang dapat dilihat dan dirasakan.
Progres pembagunan pun merupakan warisan sebelumnya. Bahkan, ada pula proyek
yang terpaksa harus berhenti akibat minimnya Aggaran Pendapatan Belanja Daerah
(APBD) pada tahun 2017 ini hanya sebesar Rp 1,1 triliun saja.
Wakil Bupati Bulungan, Ingkong
Ala, mengaku untuk menjadikan Bulungan sebagai pusat pangan berbasis idustri
sesuai dengan visi dan misi mereka, tak dapat dipungkiri berjalan lambat“Karena
keterbatasan anggaran. Hal tersebut tentu dikarenakan banyaknya kebutuhan dasar
yang harus diselesaikan terlebih dahulu,” ujarnya saat ditemui, Kamis (16/2).
Ingkong Ala menjelaskan, pekerjaan di tahun sebelumnya yang tidak selesai juga
harus diselesaikan tahun ini. Seperti proyek pembangunan sheet
pile di bantaran Sungai Kayan,gedung Dispol PP, BPU serta kebutuhan
dasar lainnya seperti air bersih
Menurut saya gaya kepemimpinan
bupati bulungan selama setahun kurang efektif karana masih adanya
kendala-kendala dalam mengerjakan sesuatu, seperti beberapa pembangunan proyek
tidak terselesaikan dan di paksa untuk di hentikan karena adanya beberapa
masalah seperti kurangnya anggaran pemerintah.
Komentar
Posting Komentar